| ||||||||||||
|
Jumat, 03 Juli 2009
Transistor Grafin : Untuk Prosesor Super Cepat
Ada Apa Dibalik Rumus Fisika?
Rumus atau persamaan di fisika, pada umumnya dipakai sebagai pernyataan ringkas suatu konsep. Suatu teori atau konsep yang bisa memakan penjelasan berlembar-lembar kertas, dapat dinyatakan dengan tepat hanya dalam satu baris persamaan. Hal ini merupakan salah satu sebab utama mengapa di fisika banyak sekali rumus.
Namun, hal yang banyak terjadi dalam pendidikan kita adalah kebanyakan siswa hanya melihat rumus itu secara sepotong-sepotong. Mereka tidak (mau) mengetahui cerita atau konsep di balik rumus tersebut. Hal ini mengakibatkan daya analisis siswa lemah, sehingg mereka hanya bisa menyelesaikan soal yang langsung dan mudah yaitu yang hanya menggunakan satu rumus. Kalau terdapat soal yang menggunakan konsep yang bermacam-macam –yang berarti juga memakai rumus lebih dari satu- mereka kebingungan menyelesaikannya.
Berikut beberapa contoh tentang kebingungan para siswa terhadap rumus dalam fisika:
1) Rumus untuk koefisien gesek statik sering dinyatakan dengan:
μ = tan θ ..........(1)
Rumus ini sering dipahami siswa bahwa koefisien gesek statik (μ) tergantung pada besarnya sudut kemiringan bidang (θ). Padahal pemahaman ini sama sekali salah. Koefisien gesek statik hanya tergantung pada jenis bahan-bahan yang bergesekan. Atau dalam bahasa fisika, koefisien gesek statik merupakan karakteristik dua bahan yang bergesekan (misalnya, antara kayu dengan kayu, dll).
Rumus (1) merupakan rumus yang digunakan sebagai cara untuk mengukur koefisien gesek. Apabila kita punya sebuah benda, misalnya buku, lalu kita ingin mengetahui berapa koefisien gesek statik antara buku dengan permukaan dari kayu, maka cara mengetahuinya adalah dengan meletakkan buku tersebut di atas permukaan kayu. Kemudian permukaan kayu itu kita miringkan (terhadap horizontal) sedikit demi sedikit. Pada saat awal (sudut kemiringan kecil), buku tidak akan bergerak, tetapi setelah terus dimiringkan, pada sudut kemiringan tertentu (θ) buku akan mulai mulai bergerak, nah tan θ inilah yang merupakan nilai μ.
Terlihat bahwa nilai sudut θ adalah spesial, tidak bisa divariasikan sembarangan, hanya terdapat satu nilai θ untuk koefisien gesek statik antara bahan kertas dan kayu. Hal ini mengakibatkan bahwa rumus (1) tidak bisa dipahami sebagai hubungan ketergantungan antara μs terhadap θ. Rumus itu memberitahu kita bagaimana cara mengukur μ.
2) Contoh lainnya adalah rumus untuk koefisien muai panjang α:
α = ΔL/(ΔT.Lo) ........(2)
Dalam rumus di atas, apakah α bergantung pada perubahan panjang benda ΔL, perubahan temperatur ΔT, atau panjang awal Lo? Jawabannya: α tidak tergantung kepada ketiga besaran di atas. Lagi-lagi, koefisien muai panjang α merupakan karakteristik dari suatu bahan (logam). Pers. (2) merupakan persamaan yang mendefinisikan koefisien muai panjang. Jadi, arti dari pers. (2) adalah koefisien muai panjang didefinisikan sebagai fraksi perubahan panjang per satuan temperatur.
3) Lain lagi dengan persamaan gerak jatuh bebas di bawah ini,
h = -(gt^2) / 2 .............(3)
yang memang menyatakan ketergantungan ketinggian h terhadap waktu t. Pers. (3) adalah persamaan fungsi h terhadap t^2.
Para siswa sering tidak mengetahui ”cerita” di balik rumus. Sehingga pemahaman mereka sering salah, bahwa setiap rumus hanya dipahami sebagai hubungan ketergantungan antar variabel. Dari contoh di atas, kita dapat tahu bahwa rumus dapat menyatakan:
a) bagaimana cara mengukur sesuatu
b) definisi suatu kuantitas
c) fungsi (ketergantungan) suatu variabel terhadap variabel lainnya.
Untuk memahami suatu rumus kita harus memahami cerita di balik rumus tsb.
Pusat Penelitian Fisika -
Pusat Penelitian Fisika - |
|
![]() Selamat datang di situs Pusat Penelitian Fisika ! Pusat Penelitian Fisika adalah nama baru dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan (P3FT) yang sebelumnya merupakan perubahan dari Lembaga Fisika Nasional (LFN) berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 1 tanggal 13 Januari 1986. Lembaga ini merupakan salah satu Pusat Penelitian dibawah naungan Deputi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Tujuan dan lingkup Puslit Fisika diarahkan pada usaha untuk mendukung pembangunan nasional melalui riset pengembangan sumber daya alam, terutama yang terkait dengan ilmu fisika, menuju Indonesia sebagai negara industri. Pusat Penelitian Fisika menerima dan terbuka untuk publik yang berkeinginan melakukan kerjasama riset dalam berbagai bentuk, seperti kerjasama antar institusi, Tugas Akhir / Tesis / Disertasi mahasiswa, dll. Silahkan mencari personil yang sesuai dan melakukan kontak langsung melalui halaman informasi setiap personil yang ada. |